Friday, December 28, 2012

Masalah Sosial "Pengangguran"

No comments
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.


Penyebab Pengangguran


Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Akibat pengangguran 

Bagi perekonomian negara
  1. Penurunan pendapatan perkapita.
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
  3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
  1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
  2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
  3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Kebijakan-Kebijakan Pengangguran
Adanya bermacam-macam pengangguran membutuh-kan cara-cara mengatasinya yang disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu sebagai berikut.

Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah :
  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
  • Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
  • Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
  • Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
  • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
  • Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara sebagai berikut.
  • Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain, dan
  • Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
Cara Mengatasi Pengangguran Siklis
Untuk mengatasi pengangguran jenis ini antara lain dapat digunakan cara-cara sebagai berikut.
  • Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan
  • Meningkatkan daya beli masyarakat.

 

 

 


 

Friday, November 2, 2012

Masalah Kependudukan di Indonesia

2 comments
Setiap negara mempunyai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara berbeda dengan negara yang dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. 

Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
1. Jumlah penduduk besar
2. Pertumbuhan penduduk cepat
3. Persebaran penduduk tidak merata
4. Kualitas penduduk rendah
 
1. Jumlah penduduk besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan obyek pembangunan.
Jumlah penduduk yang besar bermanfaat dalam:
Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam. Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
· Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
· Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

2. Pertumbuhan penduduk cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961–1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:
· Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
· Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

4. Kualitas Penduduk Rendah
Kualias penduduk, tercermin dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan. Bagaimana dengan ketiga tingkat di atas bagi penduduk Indonesia. Dari pengamatan Anda, saya yakin Anda telah mempunyai pendapat bahwa secara umum tingkat pendapatan, pendidikan dan kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.

a. Tingkat pendapatan rendah
Berkat hasil-hasil pembangunan pendapatan perkapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan. Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar AS, tahun 1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS dan tahun 1999 menjadi 1.110 dollar AS. Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendapatan perkapita penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.
Apa akibat dari pendapatan perkapita penduduk yang rendah ?
· Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.
· Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.
· Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.
Mengapa pendapatan perkapita penduduk Indonesia rendah ?
· Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya alam tetapi belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.
· Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya.
· Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua sumber daya alam yang tersedia.
Bagaimana cara meningkatkan pendapatan perkapita penduduk ?
· Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
· Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
· Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
· Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan).
· Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

b.Tingkat Pendidikan Rendah
Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia ?
· Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat.
· Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
· Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
Bagaimana usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan ?
· Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
· Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
· Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995.
· Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.
· Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
· Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
· Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan.
· Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
· Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.

c. Tingkat Kesehatan Rendah
Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan penduduk di Indonesia ?
Faktor-faktor yang dapat menggambarkan masih rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia adalah:
· Banyaknya lingkungan yang kurang sehat.
· Penyakit menular sering berjangkit.
· Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk.
· Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dan tahun 1990 sebesar 71 per 1000 kelahiran bayi.
Usaha meningkatkan kualitas kesehatan :
· Melaksanakan program perbaikan gizi.
· Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
· Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
· Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
· Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
· Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
· Penyediaan air bersih.
· Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).

Friday, October 19, 2012

This Is My Story

No comments

Assalaamu'alaikum Wr.Wb.
This is my "First Post", dalam "First Post" ini saya akan menceritakan pengalaman hidup saya, dari saya kecil hingga saat ini.

     Nama saya Andre Revanska, saya dilahirkan oleh mamah saya tercinta, Neri Satriati dengan bantuan papah saya tersayang Ibrahim pada tanggal 17 September 1994 di Klinik Bersalin Puri Astuti, Jatimulya, Bekasi Timur. Saya anak kedua dari tiga bersaudara, kakak saya bernama Fatmadyta Permatasari dan adik saya bernama Delia Andini Ramadhania.
     Ketika umur saya 4 tahun, saya masuk TK di Cindera Mata. Ketika TK saya selalu diantar oleh mamah saya dan mamah saya harus menunggu hingga saya pulang, karena waktu itu saya memang tidak mau ditinggal oleh mamah saya. Saya juga masih bandel dan tidak bisa diam karena sering bertengkar dengan teman-teman di TK.

     Dua tahun berlalu, saya masuk SD di Kids School ketika umur 6 tahun. Di sekolah tersebut saya memiliki teman-teman yang cukup asik untuk diajak bermain. Saya juga mengikuti Marching Band, dan saya mendapatkan ranking 9 pada akhir sekolah. Ketika naik kelas 2, saya pindah sekolah ke Cindera Mata kembali. Di sini saya mendapatkan lebih banyak teman yang baru, namun ketika kelas 3, papah saya meninggal. Waktu itu umur saya baru 8 tahun, dan belum tahu apa-apa tentang masalah tersebut. Tetapi, ternyata masalah tersebut berdampak besar kepada akademik dan sifat saya waktu itu. Prestasi saya menurun, dan saya menjadi pendiam, tetapi saya masih beraktivitas normal dan masih bisa bermain dengan teman-teman. Prestasi saya terus menurun hingga kelas 6, namun Allah berkehendak lain, dan saya lulus SD ketika umur saya 11 tahun.

     Setelah lulus SD sebenarnya mamah saya ingin saya masuk pesantren, namun saya gagal tes di pesantren pertama, lalu saya tes lagi di pesantren lain dan saya lulus. Namun melihat kondisi asramanya yang kurang layak mamah saya tidak tega kalau saya sekolah di pesantren tersebut, walaupun agamanya bagus sekali di pesantren tersebut. Karena mamah saya mau saya masuk sekolah yang islami, jadi saya daftar di SMPIT Gema Nurani dan saya lulus tes. Di sini saya mendapatkan 3 teman terbaik (Best Friend), yaitu Arga L. Terra, Rachmat Ridho, dan Navis Ahmad Sulthoni. Saya juga mendapatkan 4 teman "terbalik", yaitu Khaerul Anam, Galih Bimo, Azmy Fakhry, dan Dimas Ramadhan. Ketika kelas 2 SMP saya, Anam, Galih, Ridho, Azmy, dan Dimas membuat suatu Band yang pada awalnya bernama Tambal-Band, namun seiring berjalannya waktu, nama tersebut diganti menjadi Qety-BAND. Namun Band tersebut sekarang sudah entah kemana, karena tidak pernah latihan. Back to the story, ketika kelas 1 SMP saya mendapatkan ranking 9 kembali, namun ketika kelas 2 dan 3 SMP ranking saya turun. Ketika umur 14 tahun, saya lulus SMP lalu melanjutkan ke SMA.

     Ketika lulus SMP saya masuk SMA Islam PB. Soedirman 2 Bekasi. Sama seperti SD dan SMP, disini saya kelas 1 SMA mendapatkan ranking 9 kembali, entah kenapa ranking tersebut hanya datang setiap kali saya bersekolah di kelas 1. Lalu kelas 2 dan 3 ranking saya turun kembali. Dan sejak itu bertepatan dengan tahun 2009 saya menyukai angka 9. Ketika SMA saya menemukan bakat terpendam saya, yaitu berinteraksi dengan komputer. Berawal dari bermain Game Online, sebenarnya saya sudah bermain Game Online sejak SD kelas 6, karena sahabat saya Adil Hurairah dan abangnya, Hisham Fadillah. Dimulai dari Ragnarok sampai Dragon Nest (sekarang). Saya juga sering mengutak-atik CPU, walaupun berakhir dengan error tapi saya tetap berusaha memperbaikinya (akhirnya dibawa ke ManggaDua untuk diservice). Dan pada akhir SMA, saya berganti cita-cita dari Pilot (cita-cita SD), Tentara (cita-cita SMP), menjadi Ahli Komputer dibidang Software, Hardware, dan Networking (a.k.a. disemua bidang komputer).

     Setelah berjuang mati-matian akhirnya saya lulus SMA dengan NEM yang cukup memuaskan, yaitu 47. Karena sudah dapat bocoran tentang kuliah, saya tidak bingung untuk mencari kampus. Dan kampus pilihan saya yaitu Universitas Gunadarma. Saya memilih disini karena Gundar memiliki "nama" yang baik dalam bidang komputer dan dekat dengan rumah saya (kampus J Kalimalang). Dan sekarang saya sudah resmi menjadi Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika.

Sekian, "First Post" dari saya, mohon maaf bila cerita diatas tidak nyambung, karena saya bukan penulis. So, thank you for coming and see you soon.
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb.