Friday, November 2, 2012

Masalah Kependudukan di Indonesia

2 comments
Setiap negara mempunyai masalah dibidang kependudukan. Masalah kependudukan yang dihadapi suatu negara berbeda dengan negara yang dihadapi negara lain. Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi. 

Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu:
1. Jumlah penduduk besar
2. Pertumbuhan penduduk cepat
3. Persebaran penduduk tidak merata
4. Kualitas penduduk rendah
 
1. Jumlah penduduk besar
Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan obyek pembangunan.
Jumlah penduduk yang besar bermanfaat dalam:
Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam. Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
· Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
· Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini.

2. Pertumbuhan penduduk cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961–1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 – 2000 sebesar 1,6% pertahun.
Penurunan pertumbuhan penduduk ini tentunya cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pelaksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil. Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempunyai dua tujuan pokok yaitu:
· Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
· Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, propinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya ±7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia.
Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.

4. Kualitas Penduduk Rendah
Kualias penduduk, tercermin dari tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat kesehatan. Bagaimana dengan ketiga tingkat di atas bagi penduduk Indonesia. Dari pengamatan Anda, saya yakin Anda telah mempunyai pendapat bahwa secara umum tingkat pendapatan, pendidikan dan kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.

a. Tingkat pendapatan rendah
Berkat hasil-hasil pembangunan pendapatan perkapita penduduk Indonesia mengalami kenaikan. Tahun 1981 pendapatan perkapita sebesar 530 dollar AS, tahun 1990 sebesar 540 dollar AS, tahun 1996 sebesar 1.041 dollar AS dan tahun 1999 menjadi 1.110 dollar AS. Walaupun mengalami kenaikan ternyata pendapatan perkapita penduduk Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.
Apa akibat dari pendapatan perkapita penduduk yang rendah ?
· Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai manusia yang sejahtera.
· Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus disesuaikan jenis dan harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil industri sulit ditingkatkan.
· Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah.
Mengapa pendapatan perkapita penduduk Indonesia rendah ?
· Pendapatan/penghasilan negara masih rendah, walaupun Indonesia kaya sumber daya alam tetapi belum mampu diolah semua untuk peningkatan kesejahteraan penduduk.
· Jumlah penduduk yang besar dan pertambahan yang cukup tinggi setiap tahunnya.
· Tingkat teknologi penduduk masih rendah sehingga belum mampu mengolah semua sumber daya alam yang tersedia.
Bagaimana cara meningkatkan pendapatan perkapita penduduk ?
· Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada.
· Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia.
· Memperkecil pertambahan penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan pendidikan.
· Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan).
· Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu berkurang.

b.Tingkat Pendidikan Rendah
Walaupun bangsa Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan tingkat pendidikan namun karena banyaknya hambatan yang dialami maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah.
Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia ?
· Pendapatan perkapita penduduk rendah, sehingga orang tua/penduduk tidak mampu sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat.
· Ketidakseimbangan antara jumlah murid dengan sarana pendidikan yang ada seperti jumlah kelas, guru dan buku-buku pelajaran. Ini berakibat tidak semua anak usia sekolah tertampung belajar di sekolah.
· Masih rendahnya kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan, sehingga banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya.
Bagaimana usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan ?
· Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi.
· Menambah jumlah guru (tenaga kependidikan) di semua jenjang pendidikan.
· Pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun yang telah dimulai tahun ajaran 1994/1995.
· Pemberian bea siswa kepada pelajar dari keluarga tidak mampu tetapi berprestasi di sekolahnya.
· Membangun perpustakaan dan laboratorium di sekolah-sekolah.
· Menambah sarana pendidikan seperti alat ketrampilan dan olah raga.
· Meningkatkan pengetahuan para pendidik (guru/dosen) dengan penataran dan pelatihan.
· Penyempurnaan kurikulum sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
· Menggalakkan partisipasi pihak swasta untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ketrampilan.

c. Tingkat Kesehatan Rendah
Apa yang menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan penduduk di Indonesia ?
Faktor-faktor yang dapat menggambarkan masih rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia adalah:
· Banyaknya lingkungan yang kurang sehat.
· Penyakit menular sering berjangkit.
· Gejala kekurangan gizi sering dialami penduduk.
· Angka kematian bayi tahun 1980 sebesar 108 per 1000 bayi dan tahun 1990 sebesar 71 per 1000 kelahiran bayi.
Usaha meningkatkan kualitas kesehatan :
· Melaksanakan program perbaikan gizi.
· Perbaikan lingkungan hidup dengan cara mengubah perilaku sehat penduduk, serta melengkapi sarana dan prasarana kesehatan.
· Penambahan jumlah tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat.
· Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
· Pembangunan Puskesmas dan rumah sakit.
· Pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
· Penyediaan air bersih.
· Pembentukan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).