Pengertian
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Dalam ilmu sosial budaya, kita akan mempelajari dasar –
dasar budaya. Budaya juga memiliki arti tersendiri, berikut pengertian
budaya menurut para ahli :
1. Lehman, Himstre, dan Baty : Budaya adalah sekumpulan pengalaman hidup
yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat
tentu saja sangatlah banyak dan bervariatif, termasuk di dalamnya
bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu
sendiri.
2. Hofstede : budaya adalah pemrograman
kolektif atas pikiran yang membedakan anggota – anggota suatu kategori
orang dari kategori lainnya.
3. Boove dan Thill : budaya adalah system
sharing atas symbol – symbol kepercayaan, sikap, nilai – nilai, harapan,
dan norma – norma untuk berperilaku. Dalam hal ini, semua anggota dalam
budaya memiliki asumsi yang serupa tentang bagaimana seseorang
berfikir, berperilaku dan berkomunikasi serta cenderung untuk melakukan
berdasarkan asumsi – asumsi tersebut.
4. Murphy dan Hildebrant : Budaya adalah tipikal karateristik perilaku dalam suatu kelompok.
5. Mitchell : budaya merupakan seperangkat
nilai – nilai inti, kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum dan
perilaku yang disampaikan seseorang dalam bertindak, berperasaan dan
memandang dirinya serta orang lain.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar
termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui
pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu
:
1.Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.
2.Ilmu-ilmu sosial ( social scince ).
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil
penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya
ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah
dari waktu ke waktu.
3.Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi
sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin) seni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain IBD menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan mahasiswa
dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Tujuan Mempelajari IBD
Tujuan mempelajari ilmu budaya dasar adalah
agar ilmu ini dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Selain itu, ilmu budaya dasar adalah salah satu
usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas
wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang
menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD
diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang
menyangkut kedua hal tersebut.
3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon
pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat.
4.Menguasai wahana komunikasi para akademisi
agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu
bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam
berkomunikasi.
Sumber : Buku IBD Karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji